
EtalaseKopiJambi, Senja menjelang magrib, secangkir Kopi Liberika – Tanjab Barat (Jambi) dengan metode seduh disaring menggunakan kertas filter melengkapi alunan musik dan lagu yang khas dari seorang musisi Jambi yang mempunyai cita-cita agar musik-musik karyanya (Jambi) dapat didengar dan dinikmati secara luas baik lokal maupun nasional. Ismet Raja, seorang musisi Jambi dengan segudang pengalaman musik yang berawal dari jalanan, ngamen dipersimpangan saat lampu merah, warung-warung tenda, hingga di kafe-kafe modern bahkan di panggung sebuah konser tunggal maupun mengiringi konser band-band ternama bahkan jarang ketinggalan untuk mengisi aktivitas yang dilakukan oleh berbagai komunitas khususnya di Provinsi Jambi. Dan bahkan tidak jarang Ismet menulis lagu dengan isu-isu yang berkembang di dalam suatu komunitas sebagai bentuk apresiasi dan dukungannya terhadap aktivitas yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh komunitas yang bersangkutan.
Dengan totalitas bermusik yang telah dilakukan tidak kurang dari 2 dasawarsa (20 tahun), musisi kelahiran 1983 ini telah menghantarkan karya-karyanya dapat diterima dan dinantikan oleh nyaris seluruh lapisan masyarakat dari berbagai macam kalangan bahkan diluar Provinsi Jambi.
Diakhiri dengan “Hulu Hilir Kopi”, sebuah lagu karya Ismet Raja yang khusus diciptakan untuk para penggiat dan penikmati kopi dari berbagai komunitas seakan melengkapi seruputan terakhir dari secangkir kopi liberika yang dinikmati sore itu sekaligus untuk menyambut Adzan Magrib di sekitar markas Rambu House sebagai tanda untuk segera bergegas bersih-bersih diri dan menunaikan ibadah.

Hulu Hilir Kopi, menjadi salah satu karya dari Ismet yang akan dibawakan bersama puluhan lagu karyanya dalam perjalanan bertajuk Fo ’S’ Tour (Folk Sumatera Tour) Ismet Raja “Tengah Malam”. Fo ’S’ Tour merupakan tour yang dilakukan di 7 Provinsi di 9 titik di Pulau Sumatera dalam rangka promo Album..”HIJAU DAN BIRU”. 9 titik tersebut di mulai dari Palembang (1 Desember 2019) – Bengkulu (3 desember 2019) – Sarolangun (5 Desember 2019) – Kerinci (7 Desember 2019) – Padang (9 Desember 2019) – PekanBaru (11 Desember 2019) – Medan (13-14 Desember 2019) – Banda Aceh (16 Desember 2019) – Sabang (18 Desember 2019)
Fo ’S’ Tour merupakan perjalanan Musik dan Rakyat dengan menggunakan kendaraan umum (BIS) dimaksudkan agar Ismet yang mengawali karier dimusik dari jalanan kembali akan mencoba menguraikan sekaligus secara langsung melihat keadaan dan dinamika yang ada di masyarakat Sumatra dalam kearifan lokal, seni, budaya, alam dan lingkungan. Tidak lupa dalam perjalanannya, Ismet yang lebih dikenal dengan Om Met atau Pak Met ini juga akan tetap menikmati kopi disetiap persinggahan dan performancenya, tentunya dengan tetap memberikan informasi terkait Kopi Jambi (Arabika, Robusta & Liberika).

Nah, untuk teman-teman khususnya yang berada di Pulau Sumatera – Indonesia dapat langsung merapat sekaligus menikmati aura Fo ’S’ Tour (Folk Sumatera Tour) Ismet Raja “Tengah Malam” dititik yang menjadi persinggahan musisi yang dalam perjalanan musiknya telah menelurkan beberapa grup band, diantaranya BLOCKHADE (2008), BIANGKEROK (2014). Selanjutnya BIANGRAW dan hari ini kembali mengambil jalur solo dan memainkan aliran music FOLK (Musik Rakyat).
Dan dalam kesempatan ini Fo ’S’ Tour (Folk Sumatera Tour) Ismet Raja “Tengah Malam” mengucapkan terima kasih buat teman-teman dan para pihak yang telah terlibat secara langsung dan tidak langsung, mensupport secara pemikiran, material dan energi sehingga akhirnya Album ”HIJAU DAN BIRU” dapat terwujud.
Terkhususkan kepada RAMBU HOUSE, WALHI Jambi, BEKAYU, GRINDSICK, RAW Studio, HELOSAPA “Coffee”, MINARKO, ETALASE “Gift & Coffee”, FUNROCK, 0741 Coffee (Komunitas Kopi Jambi) yang telah mensupport dalam perjalanan Fo’S’Tour (Folk Sumatera Tour) Ismet Raja “Tengah Malam”, 30 November – 20 Desember 2019.
Salam… Sumatera kembali Hijau dan Lestari.