Sebelum masuk ke checkpoint, Etalase ingin menceritakan curhatan-curhatan dari tim Ngota Mozaik 2020 khususnya selama dari persiapan sampai ke pelaksanaan perjalanan. Bagaimana dinamika perbedaan antar tim yang notebene nya berbeda latar belakang, komunitas, aktivitas, hobby dan bahkan profesi, akhirnya dapat bersama menyusun sekaligus melaksanakan program Ngota Mozaik yang lebih bersifat “gotong royong” dan swadaya dari semua pihak. Tantangan-tantangan yang melahirkan “sejuta” solusi terus mengiringi perjalanan Ngota Mozaik 2020 mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga kembali tiba di rumah masing-masing. Betapa tidak, dalam setiap proses pengambilan sebuah keputusan, tim harus menghadapi perbedaan berbagai pendapat dimana keputusan yang diambil harus memiliki ketersesuaian dengan kondisi lapangan dan tidak berbenturan dengan para pihak yang terlibat di persiapan sampai dengan perjalanan. Hal tersebut sebenarnya telah diantisipasi dari awal oleh Tim, mengingat semuanya diawali dari berbagai perbedaan komunitas, sudut pandang, hobby dan profesi yang untuk pertama kalinya personil dalam tim akan melaksanakan satu kegiatan dengan waktu panjang secara bersama serta menghadapi dinamika karakter sosial dan budaya disetiap kepentingan yang dihadapi khususnya dalam setiap breefing dan atau evaluasi yang dilaksanakan oleh internal (tim) maupun bersama eksternal (antar pihak luar).
Secara perencanaan, konsep sebuah perjalanan (road/trip) untuk hiburan, promosi dan atau edukasi telah ada dan bahkan pernah dilakukan sebelumnya tapi dalam waktu yang relatif singkat dan belum terprogram secara bersama dengan melibatkan lintas komunitas. Hal inilah yang menjadi tantangan awal dalam menjalin kesepahaman terhadap konsep program yang dipersiapkan sekaligus dijalankan secara bersama secara utuh di 11 Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Provinsi Jambi. 18 checkpoint selama 25 hari menjadi keterwakilan secara keseluruhan Provinsi Jambi dari karakter alam, akses geografis, sosial, budaya, kearifan local, wisata dan kuliner yang terbalut dan dihantarkan oleh Musik, Film, yang terkemas dalam “secangkir” Kopi Jambi bersama lintas komunitas, kreatif dan hobby.
Judul “Ngota Mozaik” relative singkat didapat, setelah sebelumnya draft konsep secara umum tersampaikan dan dipahami oleh semua pihak yang secara langsung terlibat di seluruh checkpoint yang akan menjadi sasaran . Kata “Ngota” diambil dari keinginan untuk duduk bersama sebagaimana telah sering dilakukan oleh masyarakat khususnya Provinsi Jambi disetiap sudut dan kesempatan dimanapun berada. Sedangkan kata “Mozaik” sendiri secara spontan muncul saat “ngopi bareng” beberapa pihak yang duduk bersama dalam menyamakan persepsi yakni Ketua Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI) Jambi – Jhe Edhyanto (Edi Apriyanto) yang juga merupakan sekretaris Forum Film Jambi, Leader Rambu House – Ismet Raja Tengah Malam yang juga merupakan musisi Jambi dengan aliran Folk (musik rakyat), Koordinator Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Provinsi Jambi – Ridho Irwansyah yang juga leader di Indonesia Event, Ketua Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI) Provinsi Jambi – Samuel, Ketua Forum Komunikasi Scooterist Provinsi Jambi – Heru Riyanto yang merupakan salah satu penggiat UMKM bidang kuliner di Jambi dan seiring waktu hadir Agus Dharmawan yang merupakan filmaker independent yang mengangkat isu dan kritik sosial dalam karya-karyanya, Wakil Ketua Komunitas Instravelmate Jambi – Harry Saputra A.K.A Tulang, Riadi Almuhdor dari Komunitas Bike Messengers Jambi dan Giwan Designer Grafis GenPI Kota Jambi, sekaligus Web Master independent yang juga berkecimpung dalam dunia wisata dan petualangan alam. Kesepahaman yang muncul dari “yang dianggap” perbedaan lembaga ataupun komunitas tersebut adalah sepaham untuk mempersiapkan segala sesuatunya dan menjalankan program bersama sekaligus perumusan untuk melibatkan para pihak yang terpanggil sesuai dengan ide dan konsep termasuk berkonsolidasi dengan Lintas Komunitas. Hal tersebut sekaligus untuk memperkuat bahwasannya Mozaik adalah seni dalam menyusun kepingan-kepingan kecil berwarna yang merupakan teknik dalam seni dekorasi agar dapat dinikmati oleh semua unsur, hal tersebut tentunya sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
Yaaaa, Ngota Mozaik dianggap dapat menggambarkan persamaan dari perbedaan yang muncul saat mencurahkan ide untuk menghasilkan produk/program (komoditi) dari masing-masing personil/pelaku (komunitas) hingga menjadi irisan besar saat telah terjalin (komunikasi) yang intens. Hal tersebut sangat dirasakan oleh tim bahwasannya “keseimbangan” akan hadir disaat melepaskan kepentingan/identitas pribadi (ego dan logo) untuk menjadi kepentingan/identitas bersama yang akan merangkul lebih luas kepentingan para pihak khususnya di Provinsi Jambi. Tagline #JambiMuaraKopiSemesta mengiringi agar tetap konsisten bahwasannya program Ngota Mozaik yang dilaksanakan benar-benar atas kepentingan bersama yang kemudian dipresentasikan menjadi salah satu slogan Ngota Mozaik yaitu “Bukan Aku, Kau, Kami Atau Kamu, Tapi Kita”.
Diluar kebiasaan pada umumnya, dalam mendapatkan dukungan para pihak, Ngota Mozaik tidak menyebarkan Proposal atau sejenisnya. Akan tetapi Ngota Mozaik membuat jadwal bertemu langsung untuk berkomunikasi ke seluruh jaringan yang ada, guna terbangun kesepahaman bersama dan untuk selanjutnya “gotong royong” dan mengambil peran sesuai dengan porsi dan tanggung jawab yang diberikan sekaligus mensupport Ngota Mozaik. Setidaknya hampir 2 bulan Ngota Mozaik melakukan konsolidasi para pihak guna untuk melengkapi administasi dan justifikasi. Setelahnya, sebuah hardcopy booklet yang berjudul “Design Program Ngota Mozaik” akan diterima para pihak yang telah sepaham dan sepakat untuk menjadi Mitra Ngota Mozaik 2020.
Nah, beberapa point kesepahaman yang dibangun selain ide dan konsep program Ngota Mozaik diantaranya adalah tidak ada pembatasan minimal ataupun maksimal untuk melakukan “cumpuk tengah” baik dalam bentuk finansial, material, fasilitas ataupun kebijakan yang dikeluarkan. Selain hal tersebut, dalam hal penempatan logo-logo disesuaikan sesuai dengan ruang dan waktu selama Ngota Mozaik 2020. Awalnya beberapa pihak sangat pesimis dengan pola tersebut. Karena pola tersebut hampir bisa dipastikan tidak pernah dipakai dalam menjalankan sebuah program. Tapi setelah terlaksananya Ngota Mozaik 2020 menjadi pembuktian, khususnya Ngota Mozaik serta seluruh pihak baik terlibat langsung maupun tidak langsung, bahwasannya ‘gotong royong’ dan kebersamaan bisa menjadi solusi dan jalan keluar dari sebuah permasalahan, khususnya di Provinsi Jambi yang masih sangat kental dengan budaya gotong royong nya, selama semuanya, apapun itu hal nya, dilakukan dengan transparant, komunikatif, komitmen dan disiplin.
Walaupun dalam perjalanan ada beberapa pihak yang mencoba untuk mengambil peluang dan kesempatan guna kepentingan pribadi ataupun perusahaannya, akan tetapi Ngota Mozaik sepakat jika hal tersebut adalah bagian dari dinamika dalam berproses. Tidak sedikit “calon mitra” mundur disaat Ngota Mozaik tetap berpegang teguh dengan komitmen awal yang mempunyai sikap dan kekuatan moral bahwa Ngota Mozaik membawa nama berbagai komunitas, hobby, profesi, lembaga, perusahaan, pemerintah dan swasta untuk berjalan bersama agar tercipta peluang dan kesempatan secara luas dalam pengembangan potensi yang ada di Provinsi Jambi.
Nah, setelah sebelumnya di NGOTA MOZAIK DALAM CERITA : BAGIAN 1 Etalase menginformasikan seluruh checkpoint dilaksanakannya Ngota Mozaik, berikut adalah daftar mitra yang secara langsung mensupport persiapan sampai dengan pelaksanaan dalam bentuk finansial, material, fasilitas maupun kebijakan yang dikeluarkan termasuk secara langsung mensupport lokasi khususnya Desa yang menjadi checkpoint Ngota Mozaik 2020.
Oya, dalam hal ini Etalase informasikan bahwa urutan nama mitra Ngota Mozaik dibawah ini bukanlah berdasarkan nilai ataupun bentuk support loh, tapi berdasarkan urutan yang masuk ke admin :
- Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Provinsi Jambi
- Rambu House
- Forum Film Jambi
- Indonesia Event
- Forum Komunikasi Scooterist Provinsi Jambi
- Pemerintah Provinsi Jambi (Dinas Perkebunan Provinsi Jambi)
- Bank Indonesia KPW Jambi
- POLDA Jambi
- Kopi Paman
- SKK Migas dan Petrocina
- Pegadaian Jambi
- Etalase
- Bekayu
- Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jambi
- Batik Alfath
- Temphoyac (Budak Jambi Punyo Lokak)
- Virgo Advertising
- Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Jambi
- 0741 Coffee
- Angkasa Pura Cargo
- Lembaga Tiga Beradik
- Cahaya Puncak Merangin
- Walhi Jambi
- Walestra
- Pundi Sumatera dan TFCA
- Gentala Roastery Coffee
- ALKO Sumatera Kopi
- HelloSapa
- Omduts Coffee
- Minarko
- Komunitas – Komunitas di Provinsi Jambi
- Masyarakat 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Pada kesempatan ini melalui www.etalasekopijambi.com, Ngota Mozaik mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan secara langsung dan tidak langsung terhadap perjalanan yang dilaksanakan. Sekaligus mengucapkan maaf jika ada hal yang kurang berkenan khususnya kepada pihak-pihak yang tidak terinformasikan.
Saat ini Ngota Mozaik masih terus menyiapkan beberapa program lanjutan dari hasil perjalanan yang telah dilakanakan selama Maret 2020 lalu.